21 Juni 2011
Hari kedua ini dipadati dengan kegiatan kunjungan ke Museum Misi dan ziarah ke Makam Kerkoff Muntilan. Para seminaris tidak saja bersentuhan dengan sejarah masa lalu karya misi penting di tanah Jawa tapi juga belajar dari keuletan dan ketekunan para tokohnya. Sebut saja Rama Van Lith, Rama Sanjaya, dan tokoh-tokoh awam. Para seminaris diajak untuk mengenal dekat para misionaris dan semangatnya di keuskupannya masing-masing.
Selanjutnya para seminaris diantar ke desa Sumber, lereng Gunung Merapi. Rombongan diajak menyusuri sungai berbatu dan berpasir berbentuk jurang yang memanjang. Para Seminaris diantar untuk belajar dari ketangguhan masyarakat Sumber yang menjadi korban letusan Merapi pada Oktober dan November 2010 lalu. Kesaksian iman umat Kristiani di Gubuk Sela Merapi (GSM) bahwa bencana ini juga sebuah berkah bagi kebersamaan, solidaritas, dan persaudaraan di antara mereka dengan saudara-saudaranya yang non kristen. Di hadapan derita paksa alam, kita hanyalah makhluk kecil nan rapuh, dan di situ orang mudah menjadi saudara satu sama lain.
Bagian akhir dari kegiatan outing ini adalah kunjungan ke Candi Borobudur. Setelah kurang lebih 20 menit menyaksikan klip tentang sejarah penemuan dan pemugaran Candi Borobudur, rombongan dibagi menjadi tiga group ditemani oleh tiga pemandu. Kami diantar Pak Wandi untuk menyusuri satu demi satu relief-relief di dinding candi. Begitu mengesan sekali penjelasannya. Tour berakhir di Museum Karmawibhangga: museum kapal Pinisi. Pelajaran yang ingin ditekankan dalam kegiatan ini adalah bagaimana kita memaknai sejarah yang ada di sekitar kita. Kultur adiluhung, spiritualitas mondial, dan arsitektural yang mumpuni jadi warisan bangsa yang perlu dilestarikan dan dikembangkan.
Kegiatan malam diisi dengan refleksi pribadi dan dinamika serta sharing kelompok. Sementara para formatores mengadakan pertemuan tersendiri. Pertemuan ini menetapkan Seminari Roh Kudus Tuka sebagai tuan rumah Temu Seminaris IV, Juni 2014. Welcome to Bali.
No comments:
Post a Comment